Pengertian
Sistem
Menurut
Feriyanto (2002:2) terdapat dua pendekatan untuk mendefinisikan sistem.
“ Yang pertama lebih menekankan pada elemen-elemen
dalam sistem. Sistem menurut pendekatan ini didefinisikan sebagai kumpulan dari
elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi satu dengan lainnya untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Definisi kedua lebih menekankan pada
prosedur-prosedur, menurut pendekatan ini sistem diartikan sebagai suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu tujuan tertentu”.
Sedangkan
pengertian sistem menurut Mulyadi (2001:5) adalah
“ Suatu
jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan
kegiatan pokok perusahaan”.
Stephen A.
Mascove dan Mark G. Simkin ( 1984 ) yang dikutip oleh Yogiyanto
(1996:1) mendefinisikan sebagai berikut:
”Sistem
adalah suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi subsistem yang berusaha untuk
mencapai tujuan (goal) yang sama”.
John F. Nash
dan Martin B. Roberts ( 1984 ) yang dikutip oleh Yogiyanto (1996:2)
mendefinisikan sebagai berikut:
” Suatu
sistem adalah sebagai suatu kumpulan komponen yang berinteraksi membentuk suatu
kesatuan dan keutuhan yang komplek di dalam tingkat tertentu untuk
mengejar tujuan yang umum ”.
Menurut
James O. Hicks, Jr dan Wayne E. Leininger (1986) yang dikutip oleh
Yogiyanto (1996:2) secara abstrak mendefinisikan sebagai berikut:
” Suatu
sistem adalah sebagai kumpulan interaksi dari komponen-komponen yang beroperasi
di dalam suatu batas sistem. Batas sistem akan
menyaring tipe dan dan tingkat arus dari input
serta ouput diantara sistem dengan lingkungannya ” .
Dari
definisi diatas dapat dirinci lebih lanjut pengertian umum dari sistem adalah
sebagai berikut :
- Setiap
sistem terdiri dari unsur-unsur.
- Unsur
tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
- Unsur
sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
- Suatu
sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Kesimpulan dari beberapa definisi sistem tersebut
diatas adalah bahwa sistem merupakan kumpulan dari beberapa unsur atau komponen
yang berhubungan antara satu dengan lainnya dan akan membentuk
suatu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu atau sistem adalah suatu kesatuan
yang terdiri dari dua/lebih komponen yang terjalin satu sama lain untuk
mencapai suatu tujuan tertentu atau bisa dikatakan bahwa Suatu sistem yang
dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen- komponen
dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi
Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan
akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau
untuk mengendalikan organisasi/Suatu sistem didalam suato
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung
operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan
Karakteristik
Sistem
Menurut
Yogiyanto (1996:7), suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang
tertentu yaitu :
Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang
saling berinteraksi artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub
sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun
kecilnya selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap
subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi
tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat
mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra system.
Batas Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas
sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut
Lingkungan Luar Sistem
Ligkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar
batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem
dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dengan demikian
harus dijaga dan dipelihara, sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus
ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup
sistem.
Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara suatu
subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
Keluaran dari subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya
dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi
dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
Masukan Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan kedalam
sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukan
perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat
beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
Keluaran Sistem
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran
dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
Pengolah Sistem
Sustu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah
atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan
menjadi keluaran. Suatu sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi
menjadi laporan keuangan dan laporan lain yang dibutuhkan manajemen.
SASARAN SISTEM
Suatu sistem pasti mempunyai suatu tujuan atau
sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak
akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang
dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
Dari uraian diatas dapat digambarkan bahwa
komponen sistem membentuk suatu sub sistem dari beberapa sub sistem membentuk
batas sistem kemudian diluar batas sistem ada lingkungan luar sistem, antara
sub sistem dengan sub sistem lainnya ada penghubung sistem agar sistem
berfungsi ada masukan sistem yang akan diaolah dalam sistem untuk
dijadikan keluaran atau hasil sistem untuk mengolah masukan menjadi keluaran
membutuhkan pengolah sistem akhirnya akan tercapai sasaran sistem sebagai tujuan
akhir. Sebab tanpa adanya sasaran sistem akan berjalan tanpa ada gunanya.
Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut
pandang menurut Yogiyanto (1996:11) diantaranya adalah sebagai berikut ini:
A. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan
sistem fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran
atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik merupakan
sistem yang ada secara fisik.
B. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan
sistem buatan manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui
proses alam tidak dibuat oleh manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang
dirancang oleh manusia
C. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan
sistem tak tentu
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang
sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi
dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu
adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilitas.
D. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem
tertutup dan sistem terbuka
Sistem tertutup adalah merupakan sistem yang tidak
berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Secara teoritis
sistem tertutup ini ada tetapi kenyataanya tidak ada sistem yang benar-benar
tertutup, yang ada hanyalah relatif tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang
berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem menerima masukan
dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau susbistem yang lainnya.
Karena sistem ini sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya maka
suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
sistem dapat diklasifikasi menurut beberapa sudut pandang
yang dianggap sesuai dengan sistem yang diinginkan yaitu sistem abstrak dan
sistem fisik, sistem alamiah dan sistem buatan manusia, sistem tertentu dan
sistem tak tentu serta sistem tertutup dan sistem terbuka.
Pengendalian Terhadap Sebuah Sistem
Menurut Yogiyanto (1996:11) karena sistem tidak ada
yang tertutup maka agar sistem dapat melangsungkan hidupnya, sistem harus
mempunyai daya membela diri atau sistem harus mempunyai sistem pengendalian.
Pengendalian dari sistem dapat berupa pengendalian umpan balik dan
pengendalian umpan maju serta pengendalian pencegahan.
- Pengendalian
umpan balik merupakan proses mengukur keluaran dari sistem yang
dibandingkan dengan suatu standar tertentu. Bilamana terjadi
perbedaan-perbedaan atau penyimpangan akan dikoreksi untuk memperbaiki
masukan sistem selanjutnya.
- Sistem
pengendalian umpan maju disebut juga dengan istilah umpan balik positif
yang mencoba mendorong proses dari sistem supaya menghasilkan hasil balik
yang positif. Sistem pengendalian umpan maju ini merupakan perkembangan
dari sistem pengendalian umpan balik. Supaya keluaran dapat menghasilkan
umpan balik yang positif maka pengendalian tidak boleh diukur dari
keluarannya tetapi diukur dan dikendalikan dari prosesnya. Selama proses terjadi
di dalam sistem selalu dilakukan pengamatan dan cepat-cepat diatasi bila
mulai terjadi penyimpangan sebelum terlanjur fatal pada keluarannya.
- Sistem
pengendalian pencegahan, kalau sistem pengendalian umpan balik
mengendalikan keluarannya, dan sistem pengendalian umpan maju mengendlikan
prosesnya, maka sistem pengendalian pencegahan mencoba untuk mengendalikan
sistem dimuka sebelum proses dimulai dengan mencegah hal-hal yang
merugikan untuk masuk kedalam sistem.
Kesimpulan dari pengertian pengendalian sistem
adalah pengendalian umpan balik adalahn proses mengukur keluaran dari sistem
yang dibandingkan dengan suatu standar tertentu, kemudian pengendalian umpan
maju mendorong sistem agar menghasilkan hasil balik yang positif
sedangkan pengendalian pencegahan adalah mengendalikan sistem sebelum proses
dimulai dengan mencegah hal-hal yang merugikan sistem.
Pengertian Prosedur
Setelah menguraikan tentang definisi sistem
secara umum dan sistem akuntansi serta menguraikan unsur-unsur
sistem akuntansi, maka kita perlu membedakan antara sistem dan prosedur.
Menurut Mulyadi (2001:5) mendefinisikan
“ Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal,
biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang
dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang
terjadi berulang-ulang. Didalam suatu sistem, biasanya terdiri dari beberapa
prosedur dimana prosedur-prosedur itu saling terkait dan saling mempengaruhi.
Akibatnya jika terjadi perubahan maka salah satu prosedur, maka akan
mempengaruhi prosedur-prosedur yang lain”.
Menurut Richard F. Neuschel (1971) yang dikutip
oleh Yogiyanto (1996:4) mendefinisikan:
“ Suatu prosedur adalah suatu urut-urutan kegiatan
klerikal ( tulis menulis ), biasanya melibatkan beberapa orang di
dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan
yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi “.
Lebih lanjut Jerry Fitz Gerald dkk (1981) yang
dikutip oleh Yogiyanto (1996:5) mendefinisikan:
“ Suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari
tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa
yang mengerjakannya, kapan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya “.
Menurut Mulyadi (2001:5) mendefiniskan sebagai berikut
:
“ Prosedur adalah urutan kegiatan klerikal, biasanya
melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk
menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi
berulang-ulang “.
Dalam definisi sistem akuntansi, Mulyadi (2001:3)
menyebutkan:
” Formulir merupakan salah satu unsur sistem
akuntansi. Formulir ini merupakan keluaran sistem lain yang menjadi masukan
sistem akuntansi, sistem lain yang menghasilkan formulir ini terdiri dari
sub-sub sistem yang diberi nama prosedur” .
Karena prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal,
sedangkan kegiatan klerikal terdiri dari kegiatan yang dilakukan untuk mencatat
informasi dalam formulir, buku jurnal dan buku besar maka kegiatan yang
dilakukan adalah : menulis, menggandakan, menghitung, memberi kode, mendaftar,
memilih (mensortasi), memindah dan membandingkan.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa suatu
sistem terdiri dari jaringan prosedur artinya bahwa suatu sistem terdiri dari
beberapa prosedur yang menjadi satu kesatuan yang memiliki kertkaitan satu
dengan lainnya.
Sistem Informasi Akuntansi
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan,
yang dirancang untuk merubah data ekonomi menjadi informasi yang berguna.
Informasi ini kemudian dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan.
(Bodnan dan Hopwood,2001:1).
Sedangkan sistem informasi akuntansi menurut Tunggal
(1993:10) adalah “ Kumpulan manusia-manusia dan sumber-sumber modal didalam
suatu organisasi yang bertanggung jawab untuk penyiapan informasi dan juga
informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan pengelolaan data transaksi.
Informasi ini berguna untuk semua tingkat manajemen untuk perencanaan dan
pengendalian aktivitas organisasi”.
Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood
(1996:l1) adalah sebagai berikut:
” Sistem akuntansi adalah suatu organisasi terdiri
dari metode dan catatan–catatan yang dibuat untuk mengidentifikasikan,
mengumpulkan, menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi–transaksi
organisasi dan menyelenggarakan pertanggungjawaban bagi aktiva dan
kewajiban yang berkaitan. Maksudnya adalah bahwa sistem akuntansi dalam suatu
organisasi dapat berbentuk sederhana, dapat pula komplek. Sistem-sistem
informasi dirancang dan dipasang bukan hanya untuk menghasilkan saldo-saldo
buku besar untuk menghasilkan laporan keuangan tetapi juga menghasilkan
pengendalian manajemen dan informasi operasional yang tidak berkaitan dengan
akuntansi. Jadi sistem akuntansi dan pnegendalian operasional berkaitan erat
dalam organisasi.
Menurut Indra Bastian dan Gatot Soepriyanto (2002:3)
mendefinisikan sistem akuntansi sebagai berikut:
” Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan
dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
akuntansi ”.
Sedangkan Mulyadi (2001:3)
mendefinisikan sistem akuntansi sebagai berikut:
” Sistem akuntansi adalah organisasi formulir,
catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan
perusahaan ”.
Kesimpulannya sistem akuntansi merupakan organisasi
yang terdiri dari formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan
dalam hal ini manajemen.
Dari definisi sistem akuntansi ada unsur suatu
sistem akuntansi yang pokok yaitu formulir, catatan yang terdiri dari jurnal,
buku besar dan buku pembantu, serta laporan. Mulyadi (2001:3)
menguraikan pengertian dari masing-masing unsur sistem akuntansi adalah sebagai
berikut :
- 1.
Formulir.
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk
mencatat terjadinya transaksi dan biasa disebut dengan dokumen, karena
dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi dicatat atau
didokumentasikan.
- 2.
Jurnal.
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang
digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan
data lainnya.
- 3. Buku
Besar.
Buku besar ( general ledger ) terdiri dari
rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah
dicatat sebelumnya dalam jurnal, rekening-rekening dalam buku besar ini
disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam
laporan keuangan.
- 4. Buku
Pembantu.
Apabila data keuangan yang digolongkan dalam buku
besar diperlukan rinciannya lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu ( subsidiary
ledger ). Buku ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci
data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.
- 5.
Laporan.
Laporan merupakan hasil akhir proses akuntansi yang
biasanya disebut dengan laporan keuangan, dapat berupa neraca, laporan
laba rugi, laporan perubahan laba yang ditahan dan lainnya.
Untuk menyusun sistem akuntansi dalam
suatu organisasi, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, menurut Indra
Bastian dan Gatot Soepriyanto (2003:12) faktor-faktor tersebut
antara lain:
- Sistem
akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat yaitu bahwa sistem akuntansi
harus mampu menyediakan informasi yang diperlukan dengan tepat waktu
dan dapat memenuhi kebutuhan dan dengan kualitas yang sesuai.
- Sistem
akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip aman, yang berarti sistem
akuntansi harus dapat membantu menjaga keamanan harta milik organisasi.
Untuk dapat menjaga keamanan harta milik organisasi, maka sistem akuntansi
harus disusun dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip pengawasan
internal
- Sistem
akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah, yang berarti bahwa
biaya untuk menyelenggarakan sistem akuntansi harus dapat ditekan sehingga
relatif tidak mahal, dengan kata lain, dipertimbangkan cost dan benefit
dalam menghasilkan suatu informasi.
Ketiga faktor diatas harus dipertimbangkan
bersama-sama pada waktu menyusun sistem akuntansi dalam suatu organisasi
sehingga tidak sampai terjadi adanya salah satu faktor yang ditinggalkan.
Kesimpulannya penyusunan sistem akuntansi juga perlu
mempertimbangkan bahwa kebutuhan akan informasi dalam suatu entitas akan
berkembang sesuai dengan perkembangan kebutuhan informasi pihak-pihak yang
berkepentingan baik pihak eksternal maupun internal, disamping itu kemajuan
tehnologi, terutama alat untuk memproses data dapat mengakibatkan sistem
akuntansi yang ada sekarang sudah tidak efisien lagi sehingga perlu adanya
peninjauan ulang terhadap sistem akuntansi yang saat ini berlaku
Dari pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
sistem informasi akuntansi adalah bagian dari organisasi yang mengumpulkan,
mengklasifikasikan, memproses, menganalisis dan mengkomunikasikan data-data
keuangan guna menghasilkan informasi bagi pihak luar maupun dalam perusahaan
sebagai dasar dalam perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Jadi
penekanannya pada informasi-informasi yang dihasilkan untuk digunakan dalam
proses pengambilan keputusan.
Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Feriyanto (2002:6) tujuan akhir kegiatan
akuntansi adalah menerbitkan laporan keuangan, laporan keuangan tersbut
merupakan sumber informasi bagi berbagai pihak yang digunakan untuk berbagai
pengambilan keputusan. Informasi yang dihasilkan tidak hanya berupa laporan
keuangan untuk pihak-pihak ekstern, tetapi juga menghasilkan informasi bagi
pihak intern untuk keperluan dukungan perencanaan dana pengendalian oleh
manajemen. Akuntansi akan memberikan informasi kepada manajemen mengenai
permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam organisasi untuk menjadi suatu
bukti yang berguna dalam menentukan tindakan yang diambil. Maka dapat
disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan hal yang penting bagi
perusahaan, sehingga dalam melaksanakannya diperlukan pengendalian informasi
yang baik terhadap perusahaan.
Manfaat Sistem Informasi Akuntansi
Manfaat yang diperoleh dari sistem informasi akuntansi
antara lain (Romney & Steinbart,2002:2).
1. Sistem informasi akuntansi dapat
digunakan untuk memproses transaksi hampir setiap badan usaha memerlukan
pencatatan secara tepat atas data-data yang berkenaan dengan transaksi operasi
sehari-hari yang akan diolah menjadi informasi yang berguna bagi pihak yang
berkepentingan.
2. Sistem informasi akuntansi dapat
membantu dalam mengambil keputusan.
3. Sistem informasi akuntansi memberikan
pengendalian yang cukup untuk menjaga aset badan usaha termasuk data-datanya.
KOMPONEN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
- Orang-orang
yang mengoperasikan sistem tersebut
- Prosedur-prosedur,
baik manual maupun terototomatisasi yang dilibatkan dalam mengumpulkan,
memproses dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi
- Data
tentang proses-proses bisnis
- Software
yang dipakai untuk memproses data organisasi
- Infrastruktur
teknologi informasi
FUNGSI SIA
UNTUK ORGANISASI
- Mengumpulkan
dan menyimpan aktivitas yang dilaksanakan disuatu organisasi, sumber daya
yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut dan para pelaku dalam
aktivitas tersebut
- Mangubah
data dalam menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen
- Menyediakan
pengendalian yang memadai
AKTIVITAS DALAM RANTAI NILAI ORGANISASI
- Inbound
Logistics : penerimaan, penyimpanan dan distribusi bahan-bahan masukan
- Operasi
: aktivitas untuk mengubah masukan menjadi barang dan jasa
- Outbound
Logistics : distribusi produk ke pelanggan
- Pemasaran
dan Penjualan
- Pelayanan
: Dukungan purna jual dan maintenance
AKTIVITAS PENDUKUNG ORGANISASI
- Infrastruktur
Perusahaan : akuntansi, hukum, administrasi umum
- Sumber
Daya Manusia : perekrutan, pengontrolan, pelatihan dan kompensasi kepada
pegawai
- Teknologi
: Peningkatan produk dan jasa (penelitian)
- Pembelian
RANTAI SUPLAY
- Bahan
Mentah Pemasok
- Pabrik
- Distributor
- Pengecer
- Konsumen
CARA SIA MENAMBAH NILAI ORGANISASI
- Memperbaiki
kualitas dan mengurangi biaya untuk menghasilkan produk dan jasa
- Memperbaiki
Efisiensi
- Memperbaiki
Pengambilan Keputusan
- Berbagi
Pengetahuan
DATA
Data mengarah pada fakta-fakta yang kita kumpulkan, simpan dan proses dengan
sistem informasi
Misal untuk penjualan, data yang perlu dikumpulkan adalah:
- Fakta
mengenai kejadian-kejadian (tanggal penjualan, jumlah, dll)
- Sumber
data (identitas barang dan jasa, harga per unit, dll)
- Para
pelaku (identitas pelanggan dan penjual produk)
INFORMASI
Data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan arti
Karakteristik informasi yang berguna:
- Relevan
- Andal
- Lengkap
- Tepat
waktu
- Dapat
dipahami
- Dapat
diverifikasi
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
- Langkah
Pengambilan Keputusan:
- Identifikasi
Masalah
- Pemilihan
metode pemecahan masalah
- Mengumpulkan
data yang dibutuhkan untuk melaksanakan model keputusan tersebut
- Mengimplementasikan
model tersebut
- Mengevaluasi
sisi positif dari tiap alternatif yang ada
- Melaksanakan
solusi terpilih
STRUKTUR KEPUTUSAN
- Keputusan
Terstruktur
- Berulang-ulang
- Rutin
- Mudah
dipahami
Contoh : Memberi Kredit ke pelanggan lama
Keputusan Semi Terstruktur
- Peraturan
yang tidak lengkap
- Kebutuhan
untuk membuat penilaian dan pertimbangan subyektif
Contoh : Menetapkan anggaran pemasaran
- Menggunakan
DSS
- Kaputusan
Tidak Terstruktur
- Tidak
berulang dan rutin
- Tidak
ada model untuk memecahakan masalah ini
- Butuh
intuisi
STRATEGI BISNIS
- Strategi
Diferensiasi Produk : Penambahan beberapa fitur layanan
- Strategi
Biaya Rendah
POSISI STRATEGI BISNIS
- Posisi
strategis berdasarkan keanekaragaman: produksi atau jasa dalam industri
tertentu
- Produksi
strategis berdasarkan kebutuhan : melayani semua kebutuhan kelompok
tertentu
- Posisi
strategis berdasarkan akses : pengelompokan pelanggan berdasarkan
geografis atau ukuran